PROFIL EXTRA JOSS
Gambar Untuk
Extra Joss


Extra Joss lahir pada 14 Agustus 1994. Kelahirannya
dipicu oleh pemikiran bahwa semakin hari semakin banyak orang yang membutuhkan
minuman energi atau minuman
kesehatan termasuk dari kalangan status ekonomi sosial (SES) menengah ke bawah.
Masalahnya pada waktu itu harga jual produk minuman
energi yang ada belum terjangkau golongan ekonomi menengah ke bawah karena
belum ada pemain pasar yang membuat terobosan agar menjadi harga produk lebih
terjangkau.
Mengingat kompetensi inti PT Bintang Toedjoe (B7)
terletak pada obat-obatan farmasi berbentuk serbuk dan dikemas di dalam sachet
maka B7 bermaksud menyajikan minuman kesehatan serbuk dalam kemasan sachet
pula. Dengan begitu B7 mampu menekan biaya penjualan karena produk tidak
memerlukan kemasan botol dan transportasi menjadi lebih efisien.
Ide nama Extra Joss diperoleh karena mudah diingat,
sederhana, berkesan segar dengan dua huruf "s" ganda yang kuat dan
personality-nya cocok dengan produk sachet yang akan dikembangkan. Kata
"joss" berasal dari dialek pergaulan masyarakat Surabaya yang dikenal
suka bersuara lantang dan blak-blakan. Di sana "joss" bermakna manjur
atau oke. Tidak mengherankan bila B7 kemudian memilih Jawa Timur sebagai lokasi
peluncuran perdana produk Extra Joss, khususnya di kota Surabaya dan Malang.
Soft launching produk Extra Joss dilakukan di Malang
dan Surabaya mulai bulan September 1994. Setelah dipastikan bahwa semua berada
di jalur yang benar baru dilakukan grand launching pada April 1995, dengan
distributor Wicaksana Overseas International (WOI). Penayangan
TV komersial dan radio dengan slogan terkenal "Ini biangnya. Buat apa beli
botolnya?" membuat produk Extra Joss mengalami boom sehingga terjadi
kehabisan stok di mana-mana dan memacu pabrik beroperasi non-stop.
Pada pesta Piala Dunia 2002, Extra Joss mengundang
pemain sepak bola terkenal dari Italia, Alessandro Del Piero menjadi bintang
iklannya dan meningkatkan brand image Extra Joss ke taraf internasional.
Pada even Piala Dunia 2006, Extra Joss kembali
mengundang pemain sepak bola asal Portugal yang bergabung dalam klub Manchester
United yakni Cristiano Ronaldo sebagai endorser Extra Joss, yang datang ke
Indonesia juga dalam rangka peduli kemanusiaan untuk korban tsunami Aceh.
Berbagai penghargaan diperoleh Extra Joss pada tahun
2006. Setelah meraih penghargaan Superbrand Awards tahun 2004, Extra Joss
kembali dinobatkan sebagai merek populer untuk kategori minuman energi 2006. Penghargaan
ini diberikan The Indonesia Best Brand Award (IBBA). Di tahun
2009, Extra Joss menerima 3 penghargaan bergengsi, yaitu : Best Brand Platinum
2009 dari SWA dan Mars karena telah memenangkan IBBA 7 tahun berturut-turut,
Indonesia Customer Satisfaction Award 2009 dari SWA dan Frontier, serta The
Most Powerful Distribution Performance 2009 dari SWA dan Majalah Mix.
Segala upaya pengembangan Extra Joss hingga mencapai
posisi terdepan kategori minuman kesehatan atau minuman
energi, tidak lepas dari profesionalisme dan dukungan berbagai pihak, mulai
dari tim internal B7, tim distributor, para agen saluran distribusi, kreatif
periklanan serta media massa, aparat pemerintahan, dan yang terbesar, konsumen
minuman berenergi di Indonesia. Extra Joss bangga menjadi salah satu icon brand
kebanggaan bangsa Indonesia.
Dan kini Extra Joss tidak hanya bisa dinikmati oleh
masyarakat Indonesia, tapi produk ini sudah merambah pasar international
seperti Thailand, Filipina, Vietnam, dan Malaysia. Bahkan di Filipina Extra
Joss menguasai 80% dari pangsa pasar. Ini membuktikan bahwa produk ini memiliki
kualitas dan mampu bersaing.
PROFIL KUKU BIMA ENER-G
Gambar
Untuk Kuku Bima Ener-G


Dalam
peluncurannya, Kuku Bima Ener-G memecahkan mitos bahwa minuman energi selalu
berwarna kuning, dengan rasa yang serupa. Berbagai varian Kuku Bima Ener-G
terdiri dari macam-macam rasa dan warna, dengan kandungan yang tak jauh dari
produk serupa, yakni kafein.
Sebagai
pendatang baru dengan menawarkan diferensiasi dari beragam rasa, penjualan Kuku
Bima Ener-G terus saja membengkak. Target penjualan pada tahun 2007 sebesar
satu miliar sachet dapat terlampaui. Pada tahun ini pula Kuku Bima Ener-G
dapat merebut pangsa pasar sebesar 11,8 % yang menempati posisi ketiga top
brand minuman energi yang ada setelah Extra Joss (45,6%) dan Hemviton
(20,2%)(sumber : AC Nielsen). Pada bulan Juli 2008, penjualan Kuku Bima Ener-G
menyentuh angka tertinggi, yakni 200 juta saset per bulan. Padahal, pada awal
diluncurkan, Kuku Bima Ener-G hanya mampu terjual 5 juta saset per bulannya.
Saat
ini, dunia persaingan minuman energi sangat ketat. Hal ini dapat dilihat dari
‘perang’ minuman energi yang ditayangkan di televisi, baik dalam bentuk iklan,
talkshow, dan termasuk membagi-bagikan hadiah khususnya dalam acara-acara olah raga.
Tiga macam minuman energi Top Brand (Extra joss, Hemaviton, Kuku Bima
Ener-G) seolah-olah bertempur tiada henti dalam upayanya mempengaruhi mind
set pelanggan dan kemudian tergerak untuk membelinya.
PT
Sido Muncul merupakan pelopor pengubah image mengenai minuman energi
yaitu produk minuman energi harus berwarna kuning dengan rasa yang agak masam.
Sebagai langkah pengubah image tersebut, diproduksilah Kuku Bima
dengan berbagai varian rasa. Dampak dari inovasi tersebut ternyata mendapat
respon pasar yang sangat baik. Oleh karenaya, PT Sido Muncul semakin giat
berinovasi dengan menambahakan varian rasa baru pada produknya. Kuku Bima
Ener-G sebenarnya lebih mudah diterima pasar karena produk ini menggunakan
merek yang telah dikenal konsumen, yaitu dari produk Kuku Bima TL (kategori
jamu). Kuku Bima TL telah meraih beberapa penghargaan yaitu Best Brand dan ICSA
(Indonesia Customer Satisfaction Award) 2002. Keseluruhan award yang
telah dicapai tersebut memberi dampak positif pada Kuku Bima Ener-G. Hal ini karena
Kuku Bima Ener-G tidak perlu bersusah payah untuk membangun brand.
Dengan demikian, keputusan manajerial oleh pimpinan PT Sido Muncul untuk
mengembangkan varian baru berupa produk minuman energi dengan
mengekstensifikasi merek yang telah berkembang adalah tepat.
Dampak
dari marketing mix yang dijalankan PT Sido Muncul pada Kuku Bima
Ener-G benar-benar dapat terlihat ketika Kuku Bima Ener-G menyandang
gelar Top Brand 2008. Kuku Bima pun mampu memasok 65% dari total omzet PT Sido
Muncul (sumber: Wulandari, D., 2008, Jeli Membaca Kelemahan Pesaing,
MarketingXtra).
Hal
ini mengindikasikan bahwa market share Kuku Bima semakin meluas dan
mereknya telah berhasil mempengaruhi perilaku pembelian pelangan. Artinya
konsumen atau pelanggan
merasa nyaman dengan apa yang telah dilakukan produk tersebut untuk mereka,
konsumen merasa sesuai dengan harga produk, konsumen mudah mendapatkan produk ,
serta produk senantiasa berada dalam mind set konsumen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar